Cerpen

Malaikat Penghibur Ku

Pagi yang cerah,kala matahari mengeluarkan cahaya terbaiknya. Tepat pukul 07:00 pagi, dengan langkah gontai,dan wajah yang lesu ,lemas tak bersemangat  berjalan mengintari koridor sekolah,menuju kelasnya. Mentari Karinata  XI IA 4,begitu disebut orang-orang tentangnya.  Salah siswa yang aktif ,pintar,periang, dan selalu tersenyum. Namun kali ini dia terlihat  berbeda dari biasanya. Beberapa pasang mata menatap kearahnya ,wajah itu tak menunjukkan senyum sedikitpun. Hanya wajah yang datar. Dan pandangan mata yang kosong.
Tepat  ia berhenti didepan sebuah ruangan  bertuliskan XI IA 4,terdengar suara tawa,ribut-ribut,dan suara berisik,dari dalam kelas, yang tak sedikitpun mengganggu Mentari,hingga terbangun dari kebungkamannya. Tas yang dipagangnya dilemparkan keatas meja, lalu menghempaskan tubuhnya diatas kursi. Seorang teman yang duduk disampingnya terkejut.
“ kenapa tar, masih pagi udah cemberut aja? ”
“(hanya senyum J)  “
Namun  Mentari hanya diam,tak menjawab sepatah katapun ,dia hanya membalas sebuah senyum tipis. Lalu kembali diam seribu bahasa dan termenung, kaku seperti salju . Saat itu sepasang kaki berjalan menuju Mentari,dan membuatnya terkaget ,hingga terbangun dari lamunannya. Dan karna keusilan cowok itu membuat Mentari menjadi tersenyum, dan akhirnya tertawa bebas,karna tak tahan dengan tingkah dan ulah sicowok tersebut. Dia adalah Rino, salah seorang teman sekelas Mentari .
Bel tanda masuk kelas pun berbunyi.Jam demi jam telah berlalu ,namun tak satupun pelajaran yang masuk,dan dicerna  otak Mentari, walau dia hanya duduk diam dan termenung menatap papan tulis,namun fikirannya entah kemana-mana, hari itu begitu sulit bagi Mentari semua fikirannya tertuju pada masalah yang kini berada dipundaknya, dan melayang-layang di otaknya. Mentari takkuasa menanggung rasa cemas yang begitu mendalam. Dan menjadi beban fikiran,yang cukup membuat Tari tak bisa berkata-kata apapun,mulutnya seakan terkunci.
Jam istirahat pertama telah berlalu, namun tak ada guru yang masuk kelas,seperti biasanya jika ada jam kosong kelas terasa begitu ramai. Berbagai aktifitas dilakukan siswa kelas XI IA 4,ada yang ngobrol, dengerin music,nyanyi, ada yang hobi ngejailin temen,dan ada yang ngelawak yang bikin perut jadi mules-mules karna ketawa. Tapi ada sebuah pemandangan berbeda ,sesosok Mentari,duduk termenung disudut kelas. Padahal biasanya dia yang paling nggak bisa diam .Kalau ada jam kosong suka ceplos sana sini. Ada-ada saja ceritanya, dan bicara tak putus-putus.Teman-teman sekelas Mentari merasa aneh dengan tingkah Mentari ,yang tiba-tiba berubah.
“tumben Tuh siTari,diam-diam aja, biasanya nggak pernah diam,kayak cacing kepanasan”  kata Rita
“lagi dapet kali ya…:D” sambung Alyia
Namun lagi lagi Reno menghampiri Mentari, dengan senyum yang lebar ,sambil menyanyi
“Mentari….mentari alangkah indahmu…………”
“pelangi pelangi kalii! ” jawab mentari spontan.
Lalu melempar sebuah buku pada Reno, tapi Reno dengan cepat menangkap buku tersebut. Lalu dilempar lagi pena,namun tetap saja Reno berhasil menangkapnya. Hingga Mentari tak dapat berbuat apa-apa lagi, dan akhirnya wajah yang dari pagi ,begitu buram ,kini kembali cerah. Karna candaan-candaan dari Reno.  
Esok hari nya,Mentari datang kesekolah dengan wajah yang lebih bercahaya dari hari sebelumnya. Saat datang kesekolah tepat di depan pintu kelas ,sebuah sapaan menyambutnya , memanggil nama Mentari, dan membuat Mentari  terhenti dari langkahnya dan kemudian menoleh kearah suara itu, dan ternyata itu adalah Reno. Mentari hanya menjawab dengan senyum lalu terus masuk kekelas. Hari itu Mentari sudah agak lebih tenang dari kemaren,karna keberangkatan orangtuanya keluar negri ditunda 2 hari lagi. Untuk mengobati adiknya ,yang menderita penyakit kanker saraf, stadium 4.
Hari itu sangat banyak tugas sekolah , dan kebetulan Reno dan Tari satu kelompok belajar ,jadi mereka saling bekerja sama,menyelesaikan tugas tersebut hingga selesai. Disela-sela mengerjakan tugas, Reno mansih juga iseng mengganggu Tari. Ada-ada saja ulah Reno, kadang digoyang-goyangkan meja hingga kertas tugas Tari kecoret. Dan juga bercandaan hingga tari tertawa ,sehingga tidak merasa bosan .Dan mengombal ,dengan kata-kata yang membuat Tari menjadi luluh .
“Tar ,kamu tau nggak,bedanya matahari sama kamu? “
“ nggak ,emang apaan?”
“kalau matahari menyinari seluruh dunia,tapi kalau kamu hanya menyinari hatiku seorang :D”
“ hahaha ada-ada aja!”
 Semua yang dilakukan Reno membuat Tari menjadi tidak teringat akan masalah-masalahnya, walaupun cuman sesaat.  Tapi semua itu sangat berharga bagi Tari.
Kini tiba hari yang sangat ditakuti Mentari. Saat – saat dia harus berpisah dengan orangtuanya dan sang adik satu-satunya. Walau itu hanya sesaat, dan demi kepentingan sang adik yang dicintainya,yang difonis oleh dokter tak ada harapan lagi untuk hidup. Namun orang tua Mentari tak pernah putus asa,walau kesempatan sembuh itu kecil ,namun akan dicoba segala cara untuk menyembuhkannya. Tira, adik tari sejak umur 5 tahun, sudah sakit-sakitan,sudah dicoba berobat kemanapun,namun tak ada hasil. Semua perhatian keluarga tertuju pada Tira sehingga Tari kurang perhatian dari keluarganya .
Di sekolah, rasanya perasaan Mentari begitu sesak, dan tak tahan menyimpan semua kesedihan itu sendirian. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk menceritakan semuanya pada teman dekatnya, Silla. Setelah menceritakan semuanya,mentari mulai merasa agak tenang,
“ Doa kan aja adeknya, semoga kalian bisa berkumpul kembali,Tar ! “saran silla
Perasaan cemas itu terus meradang juga. Semua hal terlintas di otak Mentari, saat dia terhanyut dalam lamunan itu, Reno datang mengagetkannya.
“ bagi nomor hape dong ! “ kata Reno tiba-tiba
“nggak punya hp!^-^.. …”
“yang bener ,trus yang ada ditangannya apa ?”
 “handphond”
“ ya,,itu bagi nomor hanphondnya,boleh nggak ?”
“Yaudah,catat ya 081353432222………….contak Mentari
Hari itu disekolah rasanya senang banget ,rasanya semua masalah bisa terlupakan ,Reno membantu Tari melupakan semua permasalahannya,dan membuatnya merasa berarti oleh orang lain. Namun Reno tak menyadarinya. Reno tak pernah tahu apa masalah Tari sebenarnya. Begitu juga Tari tak tahu banyak hal tentang Reno. Namun yang jelas Reno adalah pahlawan tari saat itu. Seseorang yang bisa membuat tari bisa tersenyum disaat saat tersulit dalam hidupnya.
Jam demi jam hari itu terasa begitu lama, sore harinya, Tari tak tahan lagi menahan semua kecemasan, diberanikan dirinya untu menelfon mama,namun
“nomor yang anda tuju sedang tidak aktiv atau berada diluar jangkauan,tolong hubungi beberapa saat lagi”
“Mungkin mama masih diperjalanan, jadi Hp nya dimatikan”
Hanya untuk sekedar menghilangkan perasaan sepi,karna sendirian dirumah, Mentari pun melihat acara TV, namun tak satu pun chanel yang bagus, gonta ganti chanel terus. Dan akhitnya bosan. Karna bosan nonton, Mentari pun mencoba main game, namun selalu saja kalah,hingga dia marah marahsendiri. Dan nggak tau mau apa lagi.
Tiba-tiba sebuah SMS datang dari sebuah nomor yang nggak dikenal ,
“ MET malam !”
Karna nggak tau itu nomor siapa ,mentari lalu membalas SMS itu
“ maaf ,ini siapa ? “
Beberapa menit kemudian datang balasan ,
“ masa nggak tau, yang minta nomor nya tadi !  “
 “owh Reno toohh
“ lagi apa “
“apa aja boleh :d”
Tari dan reno terus SMS an hingga akhirnya dia bisa tertidur.
Paginya ,Tari menjadi malas bangun tidur,
“kring…kring…”
Tiba-tiba handphon Tari berdering, namun Tari ,masih saja tidur . Dan akhirnya pada panggilan ke5 ,Tari terbangun. Dengan malas diangkatnya telpon tersebut
“ hallo!
“ Tari ,ini mama! Mama udah sampai di Amerika,dan adek udah selesai operasi,dan Alhamdulillah operasinya brjalan lancar”
“Alhamdulillah, lalu kapan mama pulangnya ?”
“masih belum tau,yang penting Tari doain aja ,adek buat cepat sembuh”
Akhirnya percakapan Tari dengan mamanya, cukup membuat Tari bangun dari kebisuanya. Dan pergi kesekolah dengan perasaan lega ,tampa beban.Disekolah perasaannya Tari kini lebih baik,dan kembali seperti biasa lagi. sehingga hari itu wajahnya terlihat berseri seri. Hatinya pun kini lebih tenang. Hari ini nggak ada yang namanya galau bagi Mentari. Dia pun kembali kepada kebiasaan lamanya, hobby menggosib bareng sahabat-sahabatnya. Gokil-gokilan di kelas. Dan akhirnya iya terlupa akan Reno yang semakin menjauh darinya.
Secara tak sengaja,saat Tari  melihat ke arah Reno, matanya bertatapan .Namun tiba-tiba Reno pun menyapa nama Mentari,
“Kamu nyerocos aja dari tadi mah tar” kata Reno
Mendengar ucapan dari Reno Tari terkejut,lalu terdiam dan tak menjawab apa-apa, rasanya sedih , marah, merasa mersalah, dan campur aduk. Perasaan itu begitu aneh. Kenapa rasanya sakit, padahal itu biasa saja. Ternyata Tari mulai memiliki perasaan khusus pada Reno.
Namun bukan itu saja, kembali kata-kata kasar terucap dari mulut Reno, dan membuat Tari merasa begitu luka. Saat ia mulai merasakan sebuah perasaan yang beda, lalu akhirnya ia merasakan perih,dan terjatuh. Sehingga runtuh semua perasaan Tari.
Hari itu tak ada satupun SMS masuk dari Reno, besoknya disekolah Reno  berubah , tak ada perhatian lagi. Tak ada kata-kata yang terucap lagi.Dan Reno juga mulai mendekati cewek lain .
Disisi lain Tari telah terlanjur memiliki perasaan pada Reno. Karna semua perhatian Reno sangat lah berarti bagi Tari. Reno telah mengganti harinya yang mungkin akan penuh air mata,menjadi hari yang menuh canda tawa. Namun akhirnya semua itu hanya sementara Reno hanyalah bayangan. Dia hanyalah malaikat penghibur yang dikirim untuk Tari disaat-saat tersulit dalam hidupnya. Hari-hari Tari terus  berlanjut seperti biasa ,namun ada satu hal yang berbeda, dia tak bisa mengubah tentang Reno.

THE END






Comments

Popular posts from this blog

Memori